Pengalaman Membuat Paspor Online


Doc. Pribadi


Saya ingin tahu dunia luar lebih banyak daripada tempat tinggal atau negeri saya sendiri. Everyone have to learn different culture to understand each other. So, I glad to learn new thing about cultures. 

Nulis Puisi Suka-Suka

Berhubung TIGA puisi di bawah ini buatnya mendadak, buru-buru, biar bisa masuk di koran kampus pertengahan bulan Agustus 2016 kemarin, tapi akhirnya nggak masuk -_-‘ haha yaudah masuk ke blog sama majalah praktikum ajalah. #utuk utuk utuk :D 


Mahasiswa Baru
Terlampau bahagia si anak pribumi
Hari pertama masuk perguruan tinggi
Satu tekad terpatri
Menggores mimpi mencetak prestasi

Biar cahaya lindap tak peduli
Sebab mentari telah menghangat di hati
Duhai nanda bangunlah pondasi
Kokohkan iman, kuatkan diri
Banyak godaan membius hati

Dekatkan diri pada ilahi
Agar hati sejuk terpayungi
Carilah sahabat suka menasehati
Barangkali salah kau diingatkan kembali

Wahai ananda ini puisi untuk direnungi
Pandai berkonsentrasi tapi tidak percaya diri
Apalah arti berbisik dengan mulut terkunci
Tinggi jenjang, banyak tantangan menghantui
Tempik ragu rintangan dihadapi
Habis baca segera beraksi

Asap Mematikan
Sigaret jadi buah bibir dimana-mana
Katanya ini ulah penguasa
Meninggikan harga berlipat ganda
Kubu pendukung angkat bicara
Tak mengapa demi sehat jiwa raga balasnya

Gupuh aku berlari mengejar ayah
Mengadu padanya apa yang kudengar
Ayah membungkam menapak jalan
Meski bising aku bertanya
Ayah tak memberi jawaban

Kuterawang pikirannya
Menaruh curiga pada lintingan putih dijepit mulutnya
Kumainkan jariku memberi isyarat bahasa bisu
Mata merah, pipi cekung, bibir biru
Ah dia terbatuk lagi sudah kuduga
Terbirit-birit mendobrak pagar
Masuk rumah mencari pilnya

Mendadak gemuruh langit
Kilat sepenggal lalu naga petir menyembur
Langit merendah bak menyirat pesan
Dituntunnya aku melipir ruang
Merangsek masuk lalu..
terhenyak, terbelalak, menjerit bisu
Menyaksikan tubuh tersungkur kaku

Dia Ayahku
Candu pada sigaret
Meski kuceramahi berulang kali
Tak peduli dan dihisapnya lagi
Lintingan putih isi tembakau jadi misteri
Kini ditinggalnya aku sendiri
Mengarungi hari menelan sepi



Dirundung Memoar Siang
Malam, biarkan tubuhku menghangat meski angin berhembus
Malam, biarkan aku memejam mata dalam gelap
Malam, biarkan aku terlelap menghindari kecewaku pada siang
Bila pagi menggantikanmu,
biarlah mimpi baru membangkitkanku.
Bila pagi menggantikanmu,
katakan padanya aku telah berdamai pada siang.
Meski jauh di belakang waktu,
Aku masih menyimpan pilu.



By: Anisa Purwa Ningrum
Mahasiswa UMM jurusan Ilmu Komunikasi 2014 yang Punya Target Keluar Negeri Tahun 2017 :v #Et dah tinggal 2 bulan lagi. :D

*Boleh dicopy tapi sertakan juga nama saya ya! No plagiarism T_T buatnya juga nguras pikiran dan tenaga. #Hak Cipta Nih.. :')

KATA adalah virus

Edisi pengalaman pribadi penulis


Kata adalah virus yang dapat membangkitkan dan melumpuhkan seseorang.
Kata, meski tak berwujud namun efeknya luar biasa.

Saya akan menceritakan kisah nyata tentang VIRUS. Ya, tentu saja bahasan dari pengertian virus, cara kerja virus, dan efeknya. Tapi, saya akan bercerita satu jenis virus saja.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, virus adalah mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Virus juga berarti penyebab dan penular penyakit.



Saya mempunyai seorang adik laki-laki bernama Agha. Saat ini dia duduk dibangku kelas 5 SD. Dari dulu dia suka nyanyi, main, dan gambar. Ya samalah seperti layaknya anak-anak lainnya. Tapi dia yang dulu bukanlah yang sekarang (lagunya Tegar :v).

Beda di zaman saya dulu lagu anak-anak itu beragam. Sekarang lagu anak-anak sudah mendekati kepunahan (beuh, kayak binatang langka). Sedih sekali, ketika mengetahui lagu zaman sekarang kebanyakan soal cinta, putus, dan mantan. Benar? Pasti benar.

Saya tahu kalau benar karena Agha suka nyanyi cinta-cintaan dan galau-galauan. Miris!  Padahal waktu itu dia masih berusia sekitar 7 atau 8 tahun.

Lagu-lagu yang tidak sesuai umurnya itulah virus yang menjadikan tingkah dan pola pikirnya berubah sesuai dengan apa yang ia maknai. Virus itu terus menjangkiti Agha hingga usianya 10 tahun. Saya merasa bersalah karena hanya bisa mengomel dan menasehatinya agar suka dengan lagu anak-anak dibanding lagu dewasa.

Inilah yang baru saya sadari sekarang, mengandalkan anti virus tidak akan bertahan lama. Banyak pembuat virus baru yang sengaja berniat merusak sebuah perangkat. Saya putuskan untuk membuat sebuah virus baru yaitu virus positif.

Awalnya Agha selalu menyanyikan lagu dewasa. Sekalipun saya beradu lagu anak-anak dengannya, ia pun mendengus sambil berkata, “Itukan lagu anak kecil!” Saya terdiam mendengarnya, mau tertawa.. tapi ya sudahlah. Mungkin dia sudah merasa bukan anak kecil lagi.

Kebetulan di rumah ada CD jadul punya ibu. Kebanyakan adalah lagu Nike Ardilla, seorang penyanyi terkenal di zamannya yang meninggal dunia karena kecelakaan mobil (dengar-dengar sih gitu). Dengan percaya dirinya Agha mendendangkan lagu Nike Ardila sambil berjoget riya. Ibu dan saya terkekeh-kekeh melihat tingkah adik ‘kecilku’ ini (meskipun sebenarnya bertubuh besar alias ‘agak’ gendut :D).

Setiap kali dia menyetel lagu itu atau menyanyi lagu dewasa, saya pun balas menyanyikan lagu anak-anak seperti trio wek wek, Thasya, Sherina, dan Marshanda. Begitu seterusnya. Hingga akhirnya saya harus kembali keperantauan (KULIAH). Meninggalkan Agha tanpa pengawasan jauh mengkhawatirkan dibanding meninggalkan kampung halaman.

Saya bisiki ibu, “Bu, coba awasi Agha. Dia suka sekali nonton acara sinetron yang berantem. Anis takut nanti dia jadi pemarah dan suka mukul. Apalagi banyak kata-kata kasar dari sinetron dan acara tv” Ibu mengangguk dan tersenyum sambil mengiyakan permintaan saya.

Empat bulan berlalu. Liburan Ujian Akhir Semester (UAS) 2016 lumayan panjang membuat saya ingin balik ke kampung halaman menengok keluarga terutama si kecil (Agha). Mungkin yang ada dipikiran teman-teman adik saya masih kecil. Tidak. Saya mengatakan kecil dikarenakan usianya yang paling muda di antara kami dan kecil telah menjadi panggilan sayang untuknya. Meskipun dia kadang ngambek dipanggil kecil X-D

Perjalanan yang melelahkan hingga sampai di rumah ibu menyuruh untuk langsung beristirahat di kamar. Sampai di kamar ada sebuah tulisan yang luar biasa membuat saya terharu. Ini adalah mading di kamar saya. Ada lembar baru yang menancap di tubuh mading.

Aku ingin mendapatkan nilai 100° persen untuk masa depan yang aku inginkan yaitu ingin menjadi pilot yang baik hati. Semoga yang aku impikan itu sungguh-sungguh terjadi amin. Kita mudah pintar tapi kalau kita tidak mau belajar kita tidak akan menjadi apa yang kita inginkan itu. Maka kita semua ini akan menjadi anak bangsa yang luar biasa maka hujutkanlah cita-cita kalian yang sebenarnya dan untuk kehidupan bangsa.
Salam manis
Aga

Tulisan itu membuatku tersenyum geli dan terselip tawa ketika melihat tulisan ‘100° persen dan hujutkanlah’. Ya, saya tahu yang dia maksud adalah 100% dan wujudkanlah. Tulisannya tetap sarat akan makna. Walau sebenarnya tulisan itu begitu berat untuk dibaca karena bahasanya tinggi amat. Hehe.

Saya jadi ingat pesan guru di sebuah komunitas yang saya ikuti. Katanya, menulislah dari hati. Tulisan yang benar-benar dibuat dengan melibatkan emosional akan membuat pembacanya pun merasa ikut dalam cerita. Ya benar, tulisan Agha adalah tulisan dari hati.  

Ada yang lebih suprise lagi! Suatu sore Agha memutar kaset trio wek wek yang judulnya Bis Sekolah.

Bis sekolah yang tlah lama kutunggu..
Dengan teman-temanku..
. . .
Kita belajar supaya pintar..
Kejar terus cita-citamu!
. . .

Ditambah lagi dia menyanyikan lagu sherina yang judulnya I have a dream. Senangnya.. Agha menyanyikan lagu itu yang saya rasa di setiap baitnya terdapat makna baik. Hehe.  

Berdasarkan pengalaman saya, pola pikir dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kata-kata yang ia serap. Ketika dia banyak menyerap kata-kata baik maka kata-kata itu tersimpan di otaknya dan bisa jadi dipraktikkan melalui tindakannya.

Lindungilah keluarga dan sahabatmu dari perkataan yang tidak bermakna atau menyudutkan. Berhati-hatilah pula dengan lisan yang sulit terjaga ketika marah. Saat hendak mengucapkan kata-kata yang tidak baik seperti menyudutkan, meremehkan, mengolok-olok, dan sebagainya pikirkanlah akibatnya ketika kata-kata itu terlontar.

***

Mungkin apa yang dikatakan orang dengan ‘mengajak seseorang ke dalam kebaikan tidak selamanya dengan aksi secara fisik tetapi dengan perilaku kita sendiri.’ Bagaimana cara kita bersikap bisa jadi membuat orang meniru, tertular, atau ingin menjadi seperti kita.

Selama masih SMA, Agha jarang masuk ke kamar saya. Mungkin setelah kuliah di luar daerah, Agha kerap melihat tulisan motivasi di mading kamar. Ya, mungkin. Mulai sekarang, saya harus berhati-hati dalam berucap, mengurangi menulis suatu yang tidak bermanfaat maupun bersikap yang kurang terpuji. Semoga virus positif lebih mendominasi di tubuh saya dan teman-teman.

Cara kerja virus seperti yang saya ceritakan di atas bisa dimulai dari hal kecil. Menasehati, marah, dan sejenisnya, sah-sah saja asal tetap memperhitungkan dampak atau istilah kedokterannya efek samping bagi lawan bicara kita.

Cara kerja virus positif berbeda-beda. Ada yang cepat ada juga yang lamban. Cerita nyata saya dan Agha adalah salah satu contoh cara kerja virus yang lamban. Ibaratkan saja seseorang seperti sebuah komputer.

Meskipun beragam antivirus sudah kita install/ pasang, virus masih ada dan masuk lewat plasdisk, internet, atau usb lainnya. Jika tidak segera ada tameng yang melindungi komputer maka bisa berdampak kerusakan, kehilangan file/ dokumen, dan parahnya bisa mengakibatkan komputer mati total alias nggak bisa hidup lagi.

Jadi, selain antivirus buatlah juga virus positif. ~he.

Saya menyesal menyadari kesalahan saya adalah ketidakmampuan bersikap sesuai dengan apa yang sudah saya katakan. Sehingga adik meniru lagi sikap saya yang buruk. Saya harus berubah lebih baik secepatnya agar virus lain di dalam tubuhnya tidak menjalar ke bagian  lain dan menguasai dirinya.


Terima kasih sudah membaca.

#Salam #GenerasiPositif ~Senyum.

Kisah Inspiratif: Kita Adalah Apa yang Kita Pikirkan

Kisah Inspiratif: Kita Adalah Apa yang Kita Pikirkan
Dua prajurit Amerika Serikat menjadi tawanan perang di Jepang selama Perang Dunia Kedua. Keduanya selamat dan melanjutkan hidup mereka di tanah air mereka sendiri. Lima puluh tahun kemudian, keduanya bertemu kembali dalam sebuah reuni pada tahun 1995. Di masa ini, Jepang dan Amerika Serikat sudah menjadi sekutu dekat. Segalanya sudah berubah.
Salah satu dari mantan tawanan itu bertanya kepada teman satu perjuangannya itu, “Sudahkah kau memaafkan mereka yang memenjarakanmu?”
“Belum,” sahut mantan tawanan kedua dengan berapi-api.
“Tak akan pernah aku memaafkan mereka.”
“Kalau begitu,” kata mantan tawanan pertama dengan lembut, “tampaknya kau masih terbelenggu dalam penjara mereka.”
Ajaran Buddha dalam Dhammapada yang agung dimulai dengan kalimat-kalimat yang akan selalu melekat dalam ingatan :
Kita adalah apa yang kita pikirkan.
Segala yang kita bangkitkan berasal dari
pikiran kita.
Dengan pikiran, kita membentuk dunia ini.
Berbicaralah atau bertindaklah dengan
pikiran tercela,
maka kesulitan akan mengikutimu.
Laksana roda yang mengikuti ke mana pun
lembu menarik pedati.
Kita adalah apa yang kita pikirkan.
Segala yang kita bangkitkan berasal dari
pikiran kita.
Dengan pikiran, kita membentuk dunia ini.
Berbicaralah atau bertindaklah dengan
pikiran mulia,
Maka kebahagiaan akan mengikutimu.
Laksana bayang-bayang dirimu,
tak terceraikan.


I am muslim. I just wanna say: Setiap agama memiliki ajaran budi pekerti luhur. J
Buku bacaan: Menulis Di Atas Pasir

Kisah Inspiratif: Bagaimana Bersikap

Kisah Inspiratif: Bagaimana Bersikap
Dr. S Radhakrishnan, seorang filsuf besar dan mantan Presiden India, melakukan kunjungan perdana ke Amerika Serikat di masa pemerintahan John F. Kennedy. Cuaca saat itu gelap dan badai tengah melanda Washington. Saat Dr. Radhakrishnan turun dari pesawat, hujan lebat mengguyur dari langit.
Presiden Amerika yang masih muda tersebut menyambut sejawatnya dari India dengan jabat tangan erat dan senyum hangat. “Mohon maaf, cuaca yang sangat buruk bertepatan dengan kunjungan Bapak,” sapa Presiden Kennedy dengan sopan.
Sang filsuf dan negarawan India tersebut tersenyum. “Kita tidak bisa mengubah hal-hal buruk yang harus terjadi, Bapak Presiden,” balasnya. “Tapi kita bisa mengubah cara kita menyikapinya.”

***
Ada kisah lain tentang seorang pria yang saya temui di Pune. Pria itu sedang duduk di tepi jalan, dan ia mengalami cacat mulai dari pinggang ke bawah. Kakinya tidak utuh, hanya sepenggal saja.
“Apa yang terjadi dengan Anda?” Saya bertanya.
“Tidak ada!” jawabnya. “Saya terlahir seperti ini.”
“Maafkan saya karena telah bertanya kawan, siapa yang merawat Anda?” saya
kembali bertanya.
“Ibu saya dan terutama, Tuhan.”
“Apakah Anda mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan untuk bergerak?”
“Apakah Anda mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan karena Anda tidak memiliki sayap?” ia balik bertanya. “Bukankah akan jauh lebih baik jika Anda sendiri bisa terbang daripada harus menunggu jam keberangkatan pesawat?”
“Hidup adalah perkara kebiasaan,” imbuhnya. “Jika Anda mulai berkeluh kesah, akan ada begitu banyak hal untuk dikeluhkan. Bagaimana cara Anda menyikapi hidup itulah yang terpenting.”



You get it? 
Kutipan pada cerita kedua "Bagaimana cara Anda menyikapi hidup itulah yang terpenting" kata-kata itu seakan tersemat dalam pikiran saya. Semoga cerita di atas tidak hanya menjadi motivasi tapi juga menjadi pengetahuan baru agar kita senantiasa berpikir positif dan mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu. Harapannya kisah-kisah inspiratif seperti ini dapat memotivasi dan menjadikan diri kita pribadi-pribadi dewasa. J 
#Salam #GenerasiPositif
Buku bacaan: Menulis Di Atas Pasir

4 Prinsip Seorang Blogger


Awal Januari 2016 saya memutuskan bergabung dengan komunitas blogger semut. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang dunia blogger. Saya pun menulisnya di blog dengan harapan ilmu yang saya bagi lewat blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang tertarik ngeblog. Berikut prinsip seorang blogger ala komunitas blogger semut. 

Prinsip pertama,
‘Jika sudah basah, sekalian temgelamlah’
Dulu, saya sering tidak fokus pada satu bidang, sehingga hasil yang saya dapatkan pun setengah-setengah.

Saya baru menyadari setelah kuliah di jurusan ilmu komunikasi. Saya pikir, tulisan yang saya buat selama ini bagus ternyata setelah belajar lebih dalam, akhirnya saya menyadari tulisan saya masih jauh dari sempurna. Saya perlu belajar lebih giat lagi agar piawai di bidang kepenulisan.

Maka dari itu sebaiknya ketika menjatuhkan pilihan pada suatu hal, fokuslah dan jangan setengah-setengah. Berfokus membuat hasil yang didapat jauh lebih baik. J

Prinsip kedua,
‘Blogging is a serious business’
Jika sudah memutuskan menjadi blogger baiknya coba ngeblog sebagai sarana bisnis. Dengan begitu, menjadi blogger bukan sekedar kegemaran atau mengisi waktu luang tapi blogging sebagai suatu hal yang diperlakukan serius seperti bisnis.

Prinsip ketiga,
“Fitrah blog adalah berbagi dan menyebarkan informasi. Konsisten dan buatlah karya yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Om Aji Prasetyo seorang seniman Kota Malang.

Sip! Itulah sebabnya blog dengan media mainstream lainnya berbeda. Melalui blog mari kita sebar virus positif dengan bacaan-bacaan inspiratif, fakta (bukan hoax), dan membangun budaya kritis pada pembacanya.

Apalagi Pramoedya Ananta Toer pernah berkata, menulis itu adalah pekerjaan untuk keabadian. So, kegiatan ngeblog merupakan media untuk berbagi, menebar kebaikan, dan tabungan amal kita dikemudian hari.


Prinsip keempat,
Sobat, kamu tahu kan? kalau penduduk Indonesia sekitar 250 juta. Indonesia pengguna internet ke-6 dunia! 49% pengguna internet berusia produktif (umur 18-25 tahun).
Dampak internet bisa positif, bisa pula negatif. Tergantung jumlah konten yang semakin banyak apakah positif atau negatif.

Biar Indonesia katanya negara kaya tapi kalau sumber daya manusianya terus-terusan dihadapkan dengan berbagai konten yang maaf, tidak bermutu alias kebanyakan berdampak negatif bagi perkembangan anak maupun pola pikir remaja ya Indonesia akan sulit menjadi negara maju.

Oleh karena itu, blog adalah salah satu pilihan tepat untuk ikut berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia! Merdeka!
Hehe. 


Sebelumnya

5 Langkah Menjadi Blogger

Mempunyai sebuah akun blog merupakan kebanggaan tersendiri bagi sejumlah orang. Saya pun merasakan hal yang sama. Saya mulai mengenal blogger saat duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, baca selengkapnya di sini.

Banyak tugas yang mengharuskan saya dan teman-teman mencari referensi di internet. Berawal dari situlah saya mulai mengenal blog-blog yang menyediakan beragam artikel dan informasi.



Apakah kamu ingin berbagi manfaat dan kebaikan melalui blog? Tertarik jadi blogger? Mulailah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.     

1. Buat Nama Domain
Di kelas blogger Semut saya mendapat informasi bahwa nama domain merupakan brand bagi seorang blogger. Oleh karenanya buatlah nama domain yang mudah diingat dan singkat. Kemudian pastikan nama domain tidak lebih dari dua kata. Bila perlu buatlah nama domain yang memiliki cirikhas atau unik.

Nah, setelah membuat nama domain, sesuaikan dengan bahasan blog. Jika nama blogmu ‘elektronik.com’ maka isi blog juga memuat seputar elektronik. Sama halnya dengan contoh yang saya dapatkan di kelas blogger yaitu: sandibrand.com blog yang khusus membahas tentang brand dan Mbolang.com blog yang bahas tentang catatan perjalanan sang blogger.

Yuk, sekarang giliranmu menentukan nama domain. J

2. Isi Blog
Langkah kedua, membuat mind map mengenai topik apa saja yang nanti ada di blogmu. Kata guru blogger saya sih punya blog dua yang di dalamnya ada pembahasan khusus dan campuran.

Khusus artinya blog yang berfokus pada satu topik atau dua topik yang berkaitan misalnya travel dengan fotografi, travel dengan review hotel atau review resto.

Saya sendiri berencana membuat blog khusus. Blog ini sendiri saya desain sedemikian rupa supaya memuat banyak topik alias campuran. Sehingga pada blog saya ini teman-teman akan menemukan banyak topik. Hehe. 

3. Tentukan Penyedia Layanan Blogging
Beragam layanan penyedia blog seperti wordpress, blogspot, kompasiana-tumblr yang bisa kamu gunakan. Pilihlah sesuai HANUKA (Hati Nurani Kamu) Ciehh.

4.Tentukan Tujuan Pembuatan Blog
Well, hidup tidak terlepas dari rencana dan tujuan. Rencana tanpa tujuan seperti mendaki gunung dengan peralatan lengkap tapi nggak punya peta. Kamu mungkin akan sampai tapi nyasar dulu, beda dengan orang yang telat mendaki tapi punya peta, punya tujuan yang jelas, terarah, orang itulah yang bakal sampai duluan.

Sebaliknya, tujuan tanpa perencanaan yang baik ibarat mendaki gunung dengan peta, jelas, terarah, tapi lupa bawa pakaian hangat, lupa pula bawa makanan. Yang ada, kita malah mati kedinginan atau mati kelaparan sebelum sampai ke tujuan.

Sekarang, buatlah tujuanmu membuat blog. Semangat!

5. Segera Beraksi!
‘Segera aksi jangan ditunda’
Langkah-langkah sebelumnya tidak berarti apa-apa tanpa tindakan, right?

SELAMAT MENCOBA J
Senyum~
 



Kisah Inspiratif: Menulis di Atas Pasir

Kisah Inspiratif: Menulis di Atas Pasir


Dua orang pedagang berpergian menempuh jalur berbahaya yang berkelok-kelok melintasi pegunungan sepi dan berangin kencang di persia. Mereka berdua senang bisa saling menjaga, karena keduanya telah berkarib sejak lama. Masing –masing  pedagang didampingi oleh serombongan nelayan dan kereta api, yang penuh membawa barang dagangan. 

Saat mereka menyeberangi jalan sempit dan berbahaya di gunung, salah satu pedagang, seorang pria bernama Najib, kehilangan pijakan dan terperosok ke dalam sungai yang berbual-bual berarus iar. Pedagang lainnya, yang dikenal sebagai Mussa, tanpa ragu melompat menyusul Najib dan menyelamatkan jiwanya dari bahaya tenggelam.

Kedua sahabat itu saling peluk, air mata mereka menetes Najib memanggil salah satu pelayannya yang paling terampil dan memerintahkannya untuk mengukir kata-kata berikut di atas sebuah batu besar berwarna hitam yang tegak berdiri di situ:

        “Pengelana! Ketahuilah, di sini, di tempat yang liar dan sepi ini, Mussa dengan gagah berani telah menyelamatkan nyawa sahabatnya, Najib.”
           
Lantas kedua sahabat itu melanjutkan perjalanan mereka.
        Tahun demi tahun berlalu, secara kebetulan mereka melakukan perjalanan melalui jalur yang sama. Saat keduanya tiba di lokasi di mana salah satu dari mereka menyelamatkan nyawa yang lain, mereka turun untuk melihat-lihat dan mengenang kembali peristiwa yang tak akan pernah mereka lupakan itu.

Mereka duduk sejenak, membicarakan ini dan itu. Entah berawal dari mana, keduanya berdebat mengenai beberapa hal sepele. Pertengkaran di antara keduanya pun memanas. Dikuasai oleh nafsu amarah, Mussa memukul wajah Najib, dan Najib tersungkur-persis di tempat mereka berpelukan sambil menangis beberapa tahun sebelumnya.

            Najib berdiri dan menatap sahabatnya sejenak. Diambilya sebatang ranting yang tergeletak di dekatnya dan dituliskannya kata-kata berikut di atas pasir putih, di dekat batu hitam besar:

            “Pengelana! Ketahuilah, di sini di tepat yang liar dan sepi ini, Mussa. Setelah mempertengkarkan hal sepele, mematahkan hati sahabatnya, Najib!”

            Salah satu pelayan Najib bertanya kepadanya, “Tuanku, tuan menorehkan catatan kepahlawanan sahabat tuan di atas batu tapi mengapa tuan menuliskan kasarnya perbuatan dia di atas pasir?”

Najib menjawab, “Kenangan akan kebaikan sahabatku dan pertolongannya yang gagah berani akan selalu kuhargai dan kusimpan dalam hatiku selamanya. Tapi cedera yang ia akibatkan padaku, kuharap akan memudar dari ingatanku, bahkan sebelum kata-kata ini memudar dari permukaan pasir!”


Pesan yang dapat kita petik dari kisah 'Menulis di Atas Pasir' adalah..
Maafkan teman-teman Anda, bahkan sebelum mereka meminta maaf dan ketika Anda sudah memaafkan pastikan Anda melupakan!
Semoga bermanfaat.
Buku bacaan: Menulis Di Atas Pasir

'Penebar Virus Positif' - Harapan Seorang Blogger Pemula

‘Blogger’ sebutan bagi para penulis blog yang menjadi trend saat saya duduk dibangku kelas dua SMP. Sejak kecil saya senang sekali mengarang cerita dan lama-kelamaan menulis menjadi sebuah hobi. Melihat adanya peluang untuk berbagi ilmu melalui sebuah website yang kita tulis dan kelola sendiri membuat saya ingin menjadi blogger.



Di hari ulang tahun ke-13, sahabat saya menghadiahkan blog yang cantik berwarna pink. Saya sangat senang sekali dan tidak menduga sahabat saya membuatkan sebuah blog sebagai kado ulang tahun. Blog adalah hadiah terunik dan paling berkesan yang saya terima hari itu.

Blog saya sempat tidak terurus selama beberapa tahun, dikarenakan Ujian Nasional tahun 2011 saya memfokuskan diri pada kegiatan belajar, dan les di sekolah. Selanjutnya, di tahun 2013 saya kembali menulis karena tidak sengaja saat sedang mencari tugas di internet, banyak muncul blog-blog yang menyajikan seputar mata pelajaran.

Saya pikir menarik, apalagi blogger tertentu ‘hanya’ mengutip buku-buku (baca: copy-paste) kemudian mencantumkan sumbernya. Sehingga, jika ada orang yang kekurangan referensi, mereka dapat mencari tahu di blog atau website.

Akan tetapi, saya juga agak risih melihat blog-blog yang terlalu banyak iklan. Terlebih lagi kalau iklannya tentang ‘orang dewasa’. Saya merasa tidak butuh informasi demikian dan saya diajarkan oleh orang tua tidak boleh melihat gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Jujur saja, saya adalah orang yang selalu mempertanyakan ‘manfaat’ dan mungkin karena didikan orang tua juga yang membuat saya agak teoritis.

Ya.. dikit-dikit saya bertanya “Ini buat apa?” atau memberi tahu orang “Ini fungsinya untuk.. bla bla bla,” kemudian saya jabarkan cara-cara atau langkah-langkah secara sistematis. Saya pun senang mendengarkan orang yang bicaranya kronologis (runtut) jadi tidak kesana kemari.

Saat ini saya sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. Sejak dulu hingga sekarang, saya masih menjumpai beberapa (baca: banyak dan semakin banyak) blogger yang menaruh iklan-iklan ‘dewasa’ di blog mereka. Mungkin agar menarik pengunjung datang ke blog mereka.

Katanya sih orang zaman sekarang lebih tertarik dengan dua hal yaitu, seks dan mitos. Kalau nggak seks ya mitos, demikianlah. Tapi saya sangat takut. Saya takut adik saya selaku ‘generasi muda Indonesia’ yang tidak mengerti akhirnya mengerti dan terbiasa melihat foto ‘maaf’ porno pada gambar-gambar di google. Sampai detik ini saya takut.

Dari ketakutan itulah, saya ingin menjadi blogger yang menyajikan tampilan dan informasi yang bermanfaat, memiliki nilai, dan sehat dikonsumsi berbagai usia. Mimpi saya dengan menjadi blogger saya dapat mengaplikasikan apa yang selama ini selalu diseru mahasiswa yaitu agen of change.

Tidak terkesan seperti mimpi memang. Tapi begitulah adanya. Saya tidak ingin dikatakan ‘generasi wacana’ yang hanya bisa berbicara tanpa solusi. Selagi saya suka nulis, selagi saya masih muda, dan selagi masih hidup, saya ingin menghasilkan tulisan-tulisan positif yang dapat diterima, dipahami, dan diingat oleh orang banyak.

Harimau mati meninggalkan belang,
gajah mati meninggalkan gading,
manusia mati meninggalkan nama.

Peribahasa di atas adalah gambaran mimpi saya. Jika usia saya tidak lama, saya ingin dikenang dengan tulisan yang menginspirasi, bermanfaat, dan membawa dampak positif bagi orang yang membacanya.

Melalui blog, saya harap membawa secercah harapan bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya bersatu dengan pena, berbagi energi positif, serta bersama memajukan negeri tercinta.

Saya ingin di blog saya nanti ada tip sukses, kata-kata mutiara, kisah-kisah inspiratif, berisi informasi seputar pelajaran dan berbagai informasi lainnya yang layak diketahui publik.