KESENIAN TRADISIONAL LOMBOK



Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi, tak terkecuali daerah yang satu ini yaitu LOMBOK! berikut secuil ulasan mengenai alat-alat musik daerah Lombok sebagai instrumen tradisi. 
1. Genggong
Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelapah daun enau. Secara etimologis kata genggong berasal dari kata “geng” (suara tinggi) yang disebut genggong lanang dan “gong” (suara rendah) yang disebut wadon. Hal itulah yang menjadikan musik genggong selalu dimainkan secaara berpasangan. Musik genggong orkestra dapat dimainkan dengan alat musik lain secara bersamaan, seperti petuq, seruling, rincik, dan lain-lain.

2. Mandolin
Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang empunyai senar dan dimainkan seperti biola. Mandolin sering dipakai untuk mengiringitari rudat dan lagu-lagu tradisional. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnya untuk mengiringi lagu tradisional. 

3. Gambus
Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.
4. Rabana
Sebuah bentuk alat musik akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang diambil dari kitab karya sastra Arab, Al-Barzanji.
5. Barong Tengkok
Peralatan ini merupakan salah satu jenis okestra Lombok, terdiri dari kerenceng enam pasang, satu buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/ wadon yang berfungsi sebagai tempat reong sebuah gong. Termasuk pula tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya (reong) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan tengkiokkan. 

*Semoga Bermanfaat! :)

Pantun dan Puisi

Pantun dan Puisi

Pantun adalah puisi Indonesia asli. Dilihat dari bentuknya, pantun memiliki ciri sebagai berikut:
1.     Terdiri dari empat baris, dua baris merupakan sampiran dan dua baris merupakan isi.
2.    Bersajak ab-ab atau a-a-b-b.
3.    Tiap baris terdiri atas empat atau lima kata.
4.    Tiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas kata.
Tetapi, jika dilihat dari isinya, pantun dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1.     Pantun suka cita
2.    Pantun duka cita
3.    Pantun teka-teki
4.    Pantun jenaka
5.    Pantun nasihat
6.    Pantun agama
7.    Pantun muda-mudi
8.    Pantun orang tua
9.    Pantun nasib
Puisi berdasarkan waktu/zaman terbagi menjadi dua yaitu:
a.   Puisi lama / prosa lama:
1.   Pantun
2.  Syair
3.  Gurindam
4.  Mantra
5.  Bidal
6.  Talibun
7.  Seloka
8.  Karmina
b.  Puisi Baru
Puisi baru dibedakan menjadi dua berdasarkan baris dan isinya.
1.   Berdasarkan baris :
1)   Distikon          : Puisi terdiri dari 2 baris
2)  Terzina           : Puisi terdiri dari 3 baris
3)  Kuartain         : Puisi terdiri dari 4 baris
4)  Kuin              : Puisi terdiri dari 5 baris
5)  Sektet            : Puisi terdiri dari 6 baris
6)  Septime         : Puisi terdiri dari 7 baris
7)  Oktav            : Puisi terdiri dari 8 baris
8)  Soneta           : Puisi terdiri dari 9 baris
9)  Puisi bebas     : Puisi terdiri dari baris bebas
2.  Berdasarkan isi :
1)   Balada            : puisi berisi kisah atau cerita.
2)  Himne            : puisi berisi pujian untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3)  Ode               : puisi berisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4)  Epigram          : puisi yang berisi tuntutan atau ajaran hidup.
5)  Romance        : puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6)  Elegi               : puisi yang berisi ratap tangis.
7)  Satire              : puisi yang berisi sindiran atau kritik

# sewaktu SD aku suka sekali dengan yg namanya pantun! Karena, pantun mengasah kita untuk berfikir cepat,, apa lagi kalo saling balas pantun. Yah.. itu kan dulu,, -_-“

Semoga bermanfaat informasi ttg pantun di blog ini!
Terima kasih ...

Perbedaan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita



Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur ini secara langsung membangun cerita sehingga novel berwujud.
Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur-unsur ekstrinsik terdiri atas keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semua itu memengaruhi karya yang ditulis. Selain itu, unsur ekstrinsik berkaitan dengan psikologi pengarang dan keadaan di lingkungan pengarang baik segi ekonomi, politik, agama, budaya, maupun sosial. 


*Semoga bermanfaat :)