Nulis Puisi Suka-Suka

Berhubung TIGA puisi di bawah ini buatnya mendadak, buru-buru, biar bisa masuk di koran kampus pertengahan bulan Agustus 2016 kemarin, tapi akhirnya nggak masuk -_-‘ haha yaudah masuk ke blog sama majalah praktikum ajalah. #utuk utuk utuk :D 


Mahasiswa Baru
Terlampau bahagia si anak pribumi
Hari pertama masuk perguruan tinggi
Satu tekad terpatri
Menggores mimpi mencetak prestasi

Biar cahaya lindap tak peduli
Sebab mentari telah menghangat di hati
Duhai nanda bangunlah pondasi
Kokohkan iman, kuatkan diri
Banyak godaan membius hati

Dekatkan diri pada ilahi
Agar hati sejuk terpayungi
Carilah sahabat suka menasehati
Barangkali salah kau diingatkan kembali

Wahai ananda ini puisi untuk direnungi
Pandai berkonsentrasi tapi tidak percaya diri
Apalah arti berbisik dengan mulut terkunci
Tinggi jenjang, banyak tantangan menghantui
Tempik ragu rintangan dihadapi
Habis baca segera beraksi

Asap Mematikan
Sigaret jadi buah bibir dimana-mana
Katanya ini ulah penguasa
Meninggikan harga berlipat ganda
Kubu pendukung angkat bicara
Tak mengapa demi sehat jiwa raga balasnya

Gupuh aku berlari mengejar ayah
Mengadu padanya apa yang kudengar
Ayah membungkam menapak jalan
Meski bising aku bertanya
Ayah tak memberi jawaban

Kuterawang pikirannya
Menaruh curiga pada lintingan putih dijepit mulutnya
Kumainkan jariku memberi isyarat bahasa bisu
Mata merah, pipi cekung, bibir biru
Ah dia terbatuk lagi sudah kuduga
Terbirit-birit mendobrak pagar
Masuk rumah mencari pilnya

Mendadak gemuruh langit
Kilat sepenggal lalu naga petir menyembur
Langit merendah bak menyirat pesan
Dituntunnya aku melipir ruang
Merangsek masuk lalu..
terhenyak, terbelalak, menjerit bisu
Menyaksikan tubuh tersungkur kaku

Dia Ayahku
Candu pada sigaret
Meski kuceramahi berulang kali
Tak peduli dan dihisapnya lagi
Lintingan putih isi tembakau jadi misteri
Kini ditinggalnya aku sendiri
Mengarungi hari menelan sepi



Dirundung Memoar Siang
Malam, biarkan tubuhku menghangat meski angin berhembus
Malam, biarkan aku memejam mata dalam gelap
Malam, biarkan aku terlelap menghindari kecewaku pada siang
Bila pagi menggantikanmu,
biarlah mimpi baru membangkitkanku.
Bila pagi menggantikanmu,
katakan padanya aku telah berdamai pada siang.
Meski jauh di belakang waktu,
Aku masih menyimpan pilu.



By: Anisa Purwa Ningrum
Mahasiswa UMM jurusan Ilmu Komunikasi 2014 yang Punya Target Keluar Negeri Tahun 2017 :v #Et dah tinggal 2 bulan lagi. :D

*Boleh dicopy tapi sertakan juga nama saya ya! No plagiarism T_T buatnya juga nguras pikiran dan tenaga. #Hak Cipta Nih.. :')
Previous
Next Post »
3 Komentar
avatar

Coba tambah sama video baca puisi.. eh tapi beda yaa kemampuan menulis sama kemampuan menyampaikan syair. ayo ikut lomba baca puisi tukang gusur

Balas
avatar

@Hasan AA ah enjum.. sy baru buka blog. Coba beritau lewat wa. Haha kenapa lewat sini..

Balas