Nulis Puisi Suka-Suka
Berhubung TIGA puisi di bawah ini buatnya mendadak, buru-buru, biar bisa masuk di koran kampus pertengahan
bulan Agustus 2016 kemarin, tapi akhirnya nggak masuk -_-‘ haha yaudah masuk ke blog sama
majalah praktikum ajalah. #utuk utuk utuk :D
Mahasiswa Baru
Terlampau
bahagia si anak pribumi
Hari pertama
masuk perguruan tinggi
Satu tekad
terpatri
Menggores
mimpi mencetak prestasi
Biar cahaya
lindap tak peduli
Sebab
mentari telah menghangat di hati
Duhai nanda
bangunlah pondasi
Kokohkan
iman, kuatkan diri
Banyak
godaan membius hati
Dekatkan
diri pada ilahi
Agar hati
sejuk terpayungi
Carilah
sahabat suka menasehati
Barangkali
salah kau diingatkan kembali
Wahai ananda
ini puisi untuk direnungi
Pandai
berkonsentrasi tapi tidak percaya diri
Apalah arti
berbisik dengan mulut terkunci
Tinggi
jenjang, banyak tantangan menghantui
Tempik ragu
rintangan dihadapi
Habis baca
segera beraksi
Asap Mematikan
Sigaret jadi
buah bibir dimana-mana
Katanya ini
ulah penguasa
Meninggikan
harga berlipat ganda
Kubu
pendukung angkat bicara
Tak mengapa
demi sehat jiwa raga balasnya
Gupuh aku
berlari mengejar ayah
Mengadu
padanya apa yang kudengar
Ayah membungkam
menapak jalan
Meski bising
aku bertanya
Ayah tak
memberi jawaban
Kuterawang
pikirannya
Menaruh
curiga pada lintingan putih dijepit mulutnya
Kumainkan
jariku memberi isyarat bahasa bisu
Mata merah,
pipi cekung, bibir biru
Ah dia
terbatuk lagi sudah kuduga
Terbirit-birit
mendobrak pagar
Masuk rumah
mencari pilnya
Mendadak
gemuruh langit
Kilat
sepenggal lalu naga petir menyembur
Langit
merendah bak menyirat pesan
Dituntunnya
aku melipir ruang
Merangsek
masuk lalu..
terhenyak,
terbelalak, menjerit bisu
Menyaksikan
tubuh tersungkur kaku
Dia Ayahku
Candu pada
sigaret
Meski
kuceramahi berulang kali
Tak peduli
dan dihisapnya lagi
Lintingan
putih isi tembakau jadi misteri
Kini
ditinggalnya aku sendiri
Mengarungi
hari menelan sepi
Dirundung Memoar Siang
Malam,
biarkan tubuhku menghangat meski angin berhembus
Malam,
biarkan aku memejam mata dalam gelap
Malam,
biarkan aku terlelap menghindari kecewaku pada siang
Bila pagi
menggantikanmu,
biarlah
mimpi baru membangkitkanku.
Bila pagi
menggantikanmu,
katakan
padanya aku telah berdamai pada siang.
Meski jauh
di belakang waktu,
Aku masih
menyimpan pilu.
By: Anisa Purwa Ningrum
Mahasiswa UMM jurusan Ilmu Komunikasi 2014 yang Punya Target Keluar Negeri Tahun 2017 :v #Et dah tinggal 2 bulan lagi. :D
*Boleh dicopy tapi sertakan juga nama saya ya! No plagiarism T_T buatnya juga nguras pikiran dan tenaga. #Hak Cipta Nih.. :')
*Boleh dicopy tapi sertakan juga nama saya ya! No plagiarism T_T buatnya juga nguras pikiran dan tenaga. #Hak Cipta Nih.. :')
KATA adalah virus
Edisi pengalaman pribadi penulis
Kata adalah virus yang dapat
membangkitkan dan melumpuhkan seseorang.
Kata, meski tak berwujud
namun efeknya luar biasa.
Saya akan menceritakan kisah nyata
tentang VIRUS. Ya, tentu saja bahasan dari pengertian virus, cara kerja virus,
dan efeknya. Tapi, saya akan bercerita satu jenis virus saja.
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, virus adalah mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron. Virus juga berarti penyebab dan penular
penyakit.
Saya mempunyai seorang adik laki-laki bernama Agha. Saat ini dia duduk dibangku kelas 5 SD. Dari dulu dia suka nyanyi, main, dan gambar. Ya samalah seperti layaknya anak-anak lainnya. Tapi dia yang dulu bukanlah yang sekarang (lagunya Tegar :v).
Beda di zaman saya dulu
lagu anak-anak itu beragam. Sekarang lagu anak-anak sudah mendekati kepunahan
(beuh, kayak binatang langka). Sedih sekali, ketika mengetahui lagu zaman
sekarang kebanyakan soal cinta, putus, dan mantan. Benar? Pasti benar.
Saya tahu kalau benar
karena Agha suka nyanyi cinta-cintaan dan galau-galauan. Miris! Padahal waktu itu dia masih berusia sekitar 7
atau 8 tahun.
Lagu-lagu yang tidak
sesuai umurnya itulah virus yang menjadikan tingkah dan pola pikirnya berubah
sesuai dengan apa yang ia maknai. Virus itu terus menjangkiti Agha hingga
usianya 10 tahun. Saya merasa bersalah karena hanya bisa mengomel dan
menasehatinya agar suka dengan lagu anak-anak dibanding lagu dewasa.
Inilah yang baru saya
sadari sekarang, mengandalkan anti virus tidak akan bertahan lama. Banyak
pembuat virus baru yang sengaja berniat merusak sebuah perangkat. Saya putuskan
untuk membuat sebuah virus baru yaitu virus positif.
Awalnya Agha selalu menyanyikan
lagu dewasa. Sekalipun saya beradu lagu anak-anak dengannya, ia pun mendengus
sambil berkata, “Itukan lagu anak kecil!” Saya terdiam mendengarnya, mau
tertawa.. tapi ya sudahlah. Mungkin dia sudah merasa bukan anak kecil lagi.
Kebetulan di rumah ada
CD jadul punya ibu. Kebanyakan adalah lagu Nike Ardilla, seorang penyanyi
terkenal di zamannya yang meninggal dunia karena kecelakaan mobil (dengar-dengar sih gitu). Dengan percaya dirinya Agha
mendendangkan lagu Nike Ardila sambil berjoget riya. Ibu dan saya terkekeh-kekeh
melihat tingkah adik ‘kecilku’ ini (meskipun sebenarnya bertubuh besar alias ‘agak’
gendut :D).
Setiap kali dia menyetel
lagu itu atau menyanyi lagu dewasa, saya pun balas menyanyikan lagu anak-anak
seperti trio wek wek, Thasya, Sherina, dan Marshanda. Begitu seterusnya. Hingga
akhirnya saya harus kembali keperantauan (KULIAH). Meninggalkan Agha tanpa
pengawasan jauh mengkhawatirkan dibanding meninggalkan kampung halaman.
Saya bisiki ibu, “Bu,
coba awasi Agha. Dia suka sekali nonton acara sinetron yang berantem. Anis takut nanti dia jadi
pemarah dan suka mukul. Apalagi
banyak kata-kata kasar dari sinetron dan acara tv” Ibu mengangguk dan tersenyum
sambil mengiyakan permintaan saya.
Empat bulan berlalu.
Liburan Ujian Akhir Semester (UAS) 2016 lumayan panjang membuat saya ingin
balik ke kampung halaman menengok keluarga terutama si kecil (Agha). Mungkin
yang ada dipikiran teman-teman adik saya masih kecil. Tidak. Saya mengatakan
kecil dikarenakan usianya yang paling muda di antara kami dan kecil telah
menjadi panggilan sayang untuknya. Meskipun dia kadang ngambek dipanggil kecil
X-D
Perjalanan yang
melelahkan hingga sampai di rumah ibu menyuruh untuk langsung beristirahat di
kamar. Sampai di kamar ada sebuah tulisan yang luar biasa membuat saya terharu.
Ini adalah mading di kamar saya. Ada lembar baru yang menancap di tubuh mading.
Aku ingin mendapatkan nilai 100° persen untuk masa depan
yang aku inginkan yaitu ingin menjadi pilot yang baik hati. Semoga yang aku
impikan itu sungguh-sungguh terjadi amin. Kita mudah pintar tapi kalau kita
tidak mau belajar kita tidak akan menjadi apa yang kita inginkan itu. Maka kita
semua ini akan menjadi anak bangsa yang luar biasa maka hujutkanlah cita-cita
kalian yang sebenarnya dan untuk kehidupan bangsa.
Salam manis
Aga
Tulisan itu membuatku
tersenyum geli dan terselip tawa ketika melihat tulisan ‘100° persen dan hujutkanlah’. Ya, saya
tahu yang dia maksud adalah 100% dan wujudkanlah. Tulisannya tetap sarat akan
makna. Walau sebenarnya tulisan itu begitu berat untuk dibaca karena bahasanya
tinggi amat. Hehe.
Saya jadi ingat pesan
guru di sebuah komunitas yang saya ikuti. Katanya, menulislah dari hati. Tulisan yang benar-benar dibuat dengan melibatkan
emosional akan membuat pembacanya pun merasa ikut dalam cerita. Ya benar,
tulisan Agha adalah tulisan dari hati.
Ada yang lebih suprise lagi! Suatu sore Agha memutar kaset trio wek wek yang
judulnya Bis Sekolah.
Bis
sekolah yang tlah lama kutunggu..
Dengan
teman-temanku..
.
. .
Kita
belajar supaya pintar..
Kejar
terus cita-citamu!
. . .
Ditambah lagi dia menyanyikan lagu
sherina yang judulnya I have a dream.
Senangnya.. Agha menyanyikan lagu itu yang saya rasa di setiap baitnya terdapat
makna baik. Hehe.
Berdasarkan pengalaman
saya, pola pikir dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kata-kata yang ia
serap. Ketika dia banyak menyerap kata-kata
baik maka kata-kata itu tersimpan di otaknya dan bisa jadi dipraktikkan melalui
tindakannya.
Lindungilah keluarga dan
sahabatmu dari perkataan yang tidak bermakna atau menyudutkan. Berhati-hatilah pula dengan lisan yang sulit terjaga ketika
marah. Saat hendak mengucapkan kata-kata yang tidak baik seperti
menyudutkan, meremehkan, mengolok-olok, dan sebagainya pikirkanlah akibatnya
ketika kata-kata itu terlontar.
***
Mungkin apa yang
dikatakan orang dengan ‘mengajak seseorang ke dalam kebaikan tidak selamanya
dengan aksi secara fisik tetapi dengan perilaku kita sendiri.’ Bagaimana cara
kita bersikap bisa jadi membuat orang meniru, tertular, atau ingin menjadi
seperti kita.
Selama masih SMA, Agha
jarang masuk ke kamar saya. Mungkin setelah kuliah di luar daerah, Agha kerap
melihat tulisan motivasi di mading kamar. Ya, mungkin. Mulai sekarang, saya
harus berhati-hati dalam berucap, mengurangi menulis suatu yang tidak bermanfaat
maupun bersikap yang kurang terpuji. Semoga virus positif lebih mendominasi di
tubuh saya dan teman-teman.
Cara kerja virus seperti
yang saya ceritakan di atas bisa dimulai dari hal kecil. Menasehati, marah, dan
sejenisnya, sah-sah saja asal tetap memperhitungkan dampak atau istilah
kedokterannya efek samping bagi lawan bicara kita.
Cara kerja virus positif
berbeda-beda. Ada yang cepat ada juga yang lamban. Cerita nyata saya dan Agha
adalah salah satu contoh cara kerja virus yang lamban. Ibaratkan saja seseorang
seperti sebuah komputer.
Meskipun beragam
antivirus sudah kita install/ pasang, virus masih ada dan masuk lewat plasdisk,
internet, atau usb lainnya. Jika tidak segera ada tameng yang melindungi
komputer maka bisa berdampak kerusakan, kehilangan file/ dokumen, dan parahnya
bisa mengakibatkan komputer mati total alias nggak bisa hidup lagi.
Jadi, selain antivirus buatlah juga
virus positif. ~he.
Saya menyesal menyadari
kesalahan saya adalah ketidakmampuan bersikap sesuai dengan apa yang sudah saya
katakan. Sehingga adik meniru lagi sikap saya yang buruk. Saya harus berubah
lebih baik secepatnya agar virus lain di dalam tubuhnya tidak menjalar ke bagian lain dan menguasai dirinya.
Terima kasih sudah membaca.
#Salam #GenerasiPositif ~Senyum.
Kisah Inspiratif: Kita Adalah Apa yang Kita Pikirkan
Dua prajurit Amerika
Serikat menjadi tawanan perang di Jepang selama Perang Dunia Kedua. Keduanya
selamat dan melanjutkan hidup mereka di tanah air mereka sendiri. Lima puluh
tahun kemudian, keduanya bertemu kembali dalam sebuah reuni pada tahun 1995. Di
masa ini, Jepang dan Amerika Serikat sudah menjadi sekutu dekat. Segalanya
sudah berubah.
Salah satu dari mantan
tawanan itu bertanya kepada teman satu perjuangannya itu, “Sudahkah kau
memaafkan mereka yang memenjarakanmu?”
“Belum,” sahut mantan tawanan kedua
dengan berapi-api.
“Tak akan pernah aku memaafkan
mereka.”
“Kalau begitu,” kata mantan tawanan
pertama dengan lembut, “tampaknya kau masih terbelenggu dalam penjara mereka.”
Ajaran Buddha dalam
Dhammapada yang agung dimulai dengan kalimat-kalimat yang akan selalu melekat
dalam ingatan :
Kita adalah apa yang kita pikirkan.
Segala yang
kita bangkitkan berasal dari
pikiran kita.
Dengan
pikiran, kita membentuk dunia ini.
Berbicaralah
atau bertindaklah dengan
pikiran tercela,
maka kesulitan
akan mengikutimu.
Laksana roda
yang mengikuti ke mana pun
lembu menarik
pedati.
Kita adalah apa yang kita pikirkan.
Segala yang
kita bangkitkan berasal dari
pikiran kita.
Dengan
pikiran, kita membentuk dunia ini.
Berbicaralah
atau bertindaklah dengan
pikiran
mulia,
Maka
kebahagiaan akan mengikutimu.
Laksana
bayang-bayang dirimu,
tak
terceraikan.
I am muslim. I just wanna say: Setiap agama memiliki ajaran budi
pekerti luhur. J
Buku
bacaan: Menulis Di Atas Pasir
Kisah Inspiratif: Bagaimana Bersikap
Dr.
S Radhakrishnan, seorang filsuf besar dan mantan Presiden India, melakukan
kunjungan perdana ke Amerika Serikat di masa pemerintahan John F. Kennedy.
Cuaca saat itu gelap dan badai tengah melanda Washington. Saat Dr.
Radhakrishnan turun dari pesawat, hujan lebat mengguyur dari langit.
Presiden
Amerika yang masih muda tersebut menyambut sejawatnya dari India dengan jabat
tangan erat dan senyum hangat. “Mohon maaf, cuaca yang sangat buruk bertepatan
dengan kunjungan Bapak,” sapa Presiden Kennedy dengan sopan.
Sang
filsuf dan negarawan India tersebut tersenyum. “Kita tidak bisa mengubah hal-hal
buruk yang harus terjadi,
Bapak Presiden,” balasnya. “Tapi kita bisa mengubah cara kita
menyikapinya.”
***
Ada kisah lain tentang
seorang pria yang saya temui di Pune. Pria itu sedang duduk di tepi jalan, dan
ia mengalami cacat mulai dari pinggang ke bawah. Kakinya tidak utuh, hanya
sepenggal saja.
“Apa yang terjadi dengan
Anda?” Saya bertanya.
“Tidak ada!” jawabnya.
“Saya terlahir seperti ini.”
“Maafkan saya karena telah bertanya
kawan, siapa yang merawat Anda?” saya
kembali bertanya.
“Ibu saya dan terutama,
Tuhan.”
“Apakah Anda mengalami
kesulitan atau ketidaknyamanan untuk bergerak?”
“Apakah Anda mengalami
kesulitan atau ketidaknyamanan karena Anda tidak memiliki sayap?” ia balik
bertanya. “Bukankah akan jauh lebih baik jika Anda sendiri bisa terbang
daripada harus menunggu jam keberangkatan pesawat?”
“Hidup adalah perkara
kebiasaan,” imbuhnya. “Jika Anda mulai berkeluh kesah, akan ada begitu banyak
hal untuk dikeluhkan. Bagaimana cara Anda menyikapi hidup itulah
yang terpenting.”
You get it?
Kutipan pada cerita kedua "Bagaimana cara Anda menyikapi hidup itulah yang terpenting" kata-kata itu seakan tersemat dalam pikiran saya. Semoga cerita di atas tidak hanya menjadi motivasi tapi juga menjadi pengetahuan baru agar kita senantiasa berpikir positif dan mengubah cara pandang kita terhadap sesuatu. Harapannya kisah-kisah inspiratif seperti ini dapat memotivasi dan menjadikan diri kita pribadi-pribadi dewasa. J
#Salam #GenerasiPositif
#Salam #GenerasiPositif
Buku
bacaan: Menulis Di Atas Pasir
4 Prinsip Seorang Blogger
Awal Januari 2016 saya memutuskan bergabung dengan komunitas blogger semut. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang dunia blogger. Saya pun menulisnya di blog dengan harapan ilmu yang saya bagi lewat blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang tertarik ngeblog. Berikut prinsip seorang blogger ala komunitas blogger semut.
‘Jika sudah basah, sekalian temgelamlah’
Dulu, saya sering tidak fokus pada satu bidang, sehingga hasil yang saya
dapatkan pun setengah-setengah.
Saya baru menyadari setelah kuliah di jurusan ilmu komunikasi. Saya
pikir, tulisan yang saya buat selama ini bagus ternyata setelah belajar lebih
dalam, akhirnya saya menyadari tulisan saya masih jauh dari sempurna. Saya
perlu belajar lebih giat lagi agar piawai di bidang kepenulisan.
Maka dari itu sebaiknya ketika menjatuhkan pilihan pada suatu hal,
fokuslah dan jangan setengah-setengah. Berfokus membuat hasil yang didapat jauh
lebih baik. J
Prinsip kedua,
‘Blogging is a serious business’
Jika sudah memutuskan menjadi blogger baiknya coba ngeblog sebagai sarana bisnis. Dengan begitu, menjadi blogger bukan
sekedar kegemaran atau mengisi waktu luang tapi blogging sebagai suatu hal yang
diperlakukan serius seperti bisnis.
Prinsip ketiga,
“Fitrah blog adalah berbagi dan menyebarkan informasi. Konsisten dan
buatlah karya yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Om Aji Prasetyo seorang
seniman Kota Malang.
Sip! Itulah sebabnya blog dengan media mainstream lainnya berbeda. Melalui blog mari kita sebar virus positif dengan bacaan-bacaan inspiratif, fakta (bukan hoax), dan membangun budaya kritis pada pembacanya.
Sip! Itulah sebabnya blog dengan media mainstream lainnya berbeda. Melalui blog mari kita sebar virus positif dengan bacaan-bacaan inspiratif, fakta (bukan hoax), dan membangun budaya kritis pada pembacanya.
Apalagi Pramoedya Ananta Toer pernah berkata,
menulis itu adalah pekerjaan untuk keabadian. So, kegiatan ngeblog merupakan media
untuk berbagi, menebar kebaikan, dan tabungan amal kita dikemudian hari.
Prinsip keempat,
Sobat, kamu tahu kan? kalau
penduduk Indonesia sekitar 250 juta. Indonesia pengguna internet ke-6 dunia! 49% pengguna internet berusia produktif (umur 18-25 tahun).
Dampak internet bisa positif, bisa pula negatif. Tergantung
jumlah konten yang semakin banyak apakah positif atau negatif.
Biar Indonesia katanya negara kaya tapi kalau sumber daya manusianya terus-terusan dihadapkan dengan berbagai konten yang maaf, tidak bermutu alias kebanyakan berdampak negatif bagi perkembangan anak maupun pola pikir remaja ya Indonesia akan sulit menjadi negara maju.
Biar Indonesia katanya negara kaya tapi kalau sumber daya manusianya terus-terusan dihadapkan dengan berbagai konten yang maaf, tidak bermutu alias kebanyakan berdampak negatif bagi perkembangan anak maupun pola pikir remaja ya Indonesia akan sulit menjadi negara maju.
Oleh karena itu, blog adalah salah satu pilihan tepat untuk
ikut berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia! Merdeka!
Hehe. Sebelumnya
5 Langkah Menjadi Blogger
Mempunyai sebuah akun blog merupakan kebanggaan tersendiri bagi sejumlah
orang. Saya pun merasakan hal yang sama. Saya mulai mengenal blogger saat duduk
dibangku Sekolah Menengah Pertama, baca selengkapnya di sini.
Banyak tugas yang mengharuskan saya dan teman-teman mencari referensi di
internet. Berawal dari situlah saya mulai mengenal blog-blog yang menyediakan
beragam artikel dan informasi.
Apakah kamu
ingin berbagi manfaat dan kebaikan melalui blog? Tertarik jadi blogger?
Mulailah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Buat
Nama Domain
Di kelas blogger Semut saya mendapat informasi bahwa nama
domain merupakan brand bagi seorang blogger. Oleh karenanya buatlah nama domain
yang mudah diingat dan singkat. Kemudian pastikan nama domain tidak lebih dari
dua kata. Bila perlu buatlah nama domain yang memiliki cirikhas atau unik.
Nah, setelah membuat nama domain, sesuaikan dengan bahasan
blog. Jika nama blogmu ‘elektronik.com’ maka isi blog juga memuat seputar
elektronik. Sama halnya dengan contoh yang saya dapatkan di kelas blogger
yaitu: sandibrand.com blog yang khusus membahas tentang brand dan Mbolang.com blog yang bahas tentang catatan perjalanan sang blogger.
Yuk, sekarang giliranmu menentukan nama domain. J
2. Isi Blog
Langkah kedua, membuat mind
map mengenai topik apa saja yang nanti ada di blogmu. Kata guru blogger
saya sih punya blog dua yang di
dalamnya ada pembahasan khusus dan campuran.
Khusus artinya blog yang berfokus pada satu topik atau dua topik yang berkaitan misalnya travel dengan fotografi, travel dengan review hotel atau review resto.
Saya
sendiri berencana membuat blog khusus. Blog ini sendiri saya desain sedemikian
rupa supaya memuat banyak topik alias campuran. Sehingga pada blog saya ini teman-teman akan menemukan banyak topik. Hehe.
3. Tentukan Penyedia Layanan Blogging
Beragam layanan penyedia blog seperti wordpress, blogspot,
kompasiana-tumblr yang bisa kamu gunakan. Pilihlah sesuai HANUKA (Hati Nurani
Kamu) Ciehh.
4.Tentukan Tujuan Pembuatan Blog
Well, hidup tidak
terlepas dari rencana dan tujuan. Rencana tanpa tujuan seperti mendaki gunung dengan peralatan lengkap
tapi nggak punya peta. Kamu mungkin akan sampai tapi nyasar dulu, beda dengan
orang yang telat mendaki tapi punya peta, punya tujuan yang jelas, terarah, orang itulah yang bakal sampai duluan.
Sebaliknya, tujuan tanpa perencanaan yang baik ibarat mendaki
gunung dengan peta, jelas, terarah, tapi lupa bawa pakaian hangat, lupa
pula bawa makanan. Yang ada, kita malah mati kedinginan atau mati kelaparan
sebelum sampai ke tujuan.
Sekarang, buatlah tujuanmu membuat blog. Semangat!
5. Segera Beraksi!
‘Segera aksi jangan ditunda’
Langkah-langkah sebelumnya tidak berarti apa-apa tanpa
tindakan, right?
Kisah Inspiratif: Menulis di Atas Pasir
Dua orang pedagang berpergian menempuh
jalur berbahaya yang berkelok-kelok melintasi pegunungan sepi dan berangin
kencang di persia. Mereka berdua senang bisa saling menjaga, karena keduanya
telah berkarib sejak lama. Masing –masing
pedagang didampingi oleh serombongan nelayan dan kereta api, yang penuh
membawa barang dagangan.
Saat mereka menyeberangi jalan sempit
dan berbahaya di gunung, salah satu pedagang, seorang pria bernama Najib,
kehilangan pijakan dan terperosok ke dalam sungai yang berbual-bual berarus
iar. Pedagang lainnya, yang dikenal sebagai Mussa, tanpa ragu melompat menyusul
Najib dan menyelamatkan jiwanya dari bahaya tenggelam.
Kedua sahabat itu saling peluk, air
mata mereka menetes Najib memanggil salah satu pelayannya yang paling terampil
dan memerintahkannya untuk mengukir kata-kata berikut di atas sebuah batu besar
berwarna hitam yang tegak berdiri di situ:
“Pengelana! Ketahuilah, di sini, di
tempat yang liar dan sepi ini, Mussa dengan gagah berani telah menyelamatkan
nyawa sahabatnya, Najib.”
Lantas kedua sahabat itu melanjutkan
perjalanan mereka.
Tahun demi tahun berlalu, secara
kebetulan mereka melakukan perjalanan melalui jalur yang sama. Saat keduanya
tiba di lokasi di mana salah satu dari mereka menyelamatkan nyawa yang lain,
mereka turun untuk melihat-lihat dan mengenang kembali peristiwa yang tak akan
pernah mereka lupakan itu.
Mereka duduk sejenak, membicarakan ini
dan itu. Entah berawal dari mana, keduanya berdebat mengenai beberapa hal
sepele. Pertengkaran di antara keduanya pun memanas. Dikuasai oleh nafsu
amarah, Mussa memukul wajah Najib, dan Najib tersungkur-persis di tempat mereka berpelukan
sambil menangis beberapa tahun sebelumnya.
Najib berdiri dan menatap sahabatnya
sejenak. Diambilya sebatang ranting yang tergeletak di dekatnya dan
dituliskannya kata-kata berikut di atas pasir putih, di dekat batu hitam besar:
“Pengelana! Ketahuilah, di sini di
tepat yang liar dan sepi ini, Mussa. Setelah mempertengkarkan hal sepele,
mematahkan hati sahabatnya, Najib!”
Salah satu pelayan Najib bertanya
kepadanya, “Tuanku, tuan menorehkan catatan kepahlawanan sahabat tuan di atas
batu tapi mengapa tuan menuliskan kasarnya perbuatan dia di atas pasir?”
Najib menjawab, “Kenangan akan
kebaikan sahabatku dan pertolongannya yang gagah berani akan selalu kuhargai
dan kusimpan dalam hatiku selamanya. Tapi cedera yang ia akibatkan padaku,
kuharap akan memudar dari ingatanku, bahkan sebelum kata-kata ini memudar dari
permukaan pasir!”
Pesan yang dapat kita petik dari kisah 'Menulis di Atas Pasir' adalah..
Maafkan
teman-teman Anda, bahkan sebelum mereka meminta maaf dan ketika Anda sudah
memaafkan pastikan Anda melupakan!
Semoga bermanfaat.
Buku bacaan: Menulis Di Atas Pasir
Semoga bermanfaat.
Buku bacaan: Menulis Di Atas Pasir
'Penebar Virus Positif' - Harapan Seorang Blogger Pemula
‘Blogger’
sebutan bagi para penulis blog yang menjadi trend saat saya duduk dibangku
kelas dua SMP. Sejak kecil saya senang sekali mengarang cerita dan
lama-kelamaan menulis menjadi sebuah hobi. Melihat adanya peluang untuk berbagi
ilmu melalui sebuah website yang kita tulis dan kelola sendiri membuat saya
ingin menjadi blogger.
Di
hari ulang tahun ke-13, sahabat saya menghadiahkan blog yang cantik berwarna pink. Saya sangat senang sekali dan tidak
menduga sahabat saya membuatkan sebuah blog sebagai kado ulang tahun. Blog
adalah hadiah terunik dan paling berkesan yang saya terima hari itu.
Blog
saya sempat tidak terurus selama beberapa tahun, dikarenakan Ujian Nasional
tahun 2011 saya memfokuskan diri pada kegiatan belajar, dan les di sekolah.
Selanjutnya, di tahun 2013 saya kembali menulis karena tidak sengaja saat
sedang mencari tugas di internet, banyak muncul blog-blog yang menyajikan
seputar mata pelajaran.
Saya
pikir menarik, apalagi blogger tertentu ‘hanya’ mengutip buku-buku (baca:
copy-paste) kemudian mencantumkan sumbernya. Sehingga, jika ada orang yang kekurangan
referensi, mereka dapat mencari tahu di blog atau website.
Akan
tetapi, saya juga agak risih melihat blog-blog yang terlalu banyak iklan.
Terlebih lagi kalau iklannya tentang ‘orang dewasa’. Saya merasa tidak butuh
informasi demikian dan saya diajarkan oleh orang tua tidak boleh melihat
gambar-gambar yang mengandung unsur pornografi. Jujur saja, saya adalah orang
yang selalu mempertanyakan ‘manfaat’ dan mungkin karena didikan orang tua juga
yang membuat saya agak teoritis.
Ya..
dikit-dikit saya bertanya “Ini buat apa?” atau memberi tahu orang “Ini
fungsinya untuk.. bla bla bla,” kemudian saya jabarkan cara-cara atau langkah-langkah
secara sistematis. Saya pun senang mendengarkan orang yang bicaranya kronologis
(runtut) jadi tidak kesana kemari.
Saat
ini saya sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. Sejak dulu hingga
sekarang, saya masih menjumpai beberapa (baca: banyak dan semakin banyak) blogger
yang menaruh iklan-iklan ‘dewasa’ di blog mereka. Mungkin agar menarik pengunjung
datang ke blog mereka.
Katanya
sih orang zaman sekarang lebih
tertarik dengan dua hal yaitu, seks dan mitos. Kalau nggak seks ya mitos, demikianlah. Tapi saya sangat takut. Saya
takut adik saya selaku ‘generasi muda Indonesia’ yang tidak mengerti akhirnya
mengerti dan terbiasa melihat foto ‘maaf’ porno pada gambar-gambar di google. Sampai
detik ini saya takut.
Dari
ketakutan itulah, saya ingin menjadi blogger yang menyajikan tampilan dan
informasi yang bermanfaat, memiliki nilai, dan sehat dikonsumsi berbagai usia. Mimpi
saya dengan menjadi blogger saya dapat mengaplikasikan apa yang selama ini
selalu diseru mahasiswa yaitu agen of
change.
Tidak
terkesan seperti mimpi memang. Tapi begitulah adanya. Saya tidak ingin
dikatakan ‘generasi wacana’ yang hanya bisa berbicara tanpa solusi. Selagi saya
suka nulis, selagi saya masih muda,
dan selagi masih hidup, saya ingin menghasilkan tulisan-tulisan positif yang
dapat diterima, dipahami, dan diingat oleh orang banyak.
Harimau mati meninggalkan belang,
gajah mati meninggalkan gading,
manusia mati meninggalkan nama.
Peribahasa di atas adalah gambaran mimpi
saya. Jika usia saya tidak lama, saya ingin dikenang dengan tulisan yang
menginspirasi, bermanfaat, dan membawa dampak positif bagi orang yang
membacanya.
Melalui
blog, saya harap membawa secercah harapan bagi generasi muda Indonesia untuk
terus berkarya bersatu dengan pena, berbagi energi positif, serta bersama
memajukan negeri tercinta.
Saya
ingin di blog saya nanti ada tip sukses, kata-kata mutiara, kisah-kisah
inspiratif, berisi informasi seputar pelajaran dan berbagai informasi lainnya yang
layak diketahui publik.
Langganan:
Postingan (Atom)